Avenged Sevenfold adalah sebuah band yang berasal
dari Huntington Beach, California dan dibentuk tahun 1999 pada saat
keempat anggotanya, M Shadows pada Vokal (Matthew Charles Sanders), The
Rev pada Drum dan Perkusi (James Owen Sullivan), Zacky Vengeance pada
Gitar (Zachary James Baker) Dan Matt Wendt Pada Bass, masih duduk di
bangku SMA. Nama Avenged Sevenfold dicetuskan oleh M.Shadows yang
mengambil referensi dari kisah Kain dan Habel pada kitab Kejadian pasal 4
ayat 15 yang berbunyi: “And the LORD said unto him, Therefore
whosoever slayeth Cain, vengeance shall be taken on him sevenfold. And
the LORD set a mark upon Cain, lest any finding him should kill him”.
Walaupun memiliki nama dan beberapa lagu yang mengambil referensi dari
Alkitab, Avenged Sevenfold menyatakan bahwa mereka bukanlah band
religius.
(Formasi Awal Avenged Sevenfold, Bersama Matt Wendt pada Bass)
Pada awal terbentuknya, Avenged Sevenfold terdiri dari vokalis
M.Shadows, gitaris Zacky Vengeance, bassis Matt Wendt, dan drummer The
Rev. Formasi ini mengalami perubahan pada era album Sounding The Seventh
Trumpet dimana bassis Matt Wendt digantikan oleh Justin Sane pada
pertengahan tahun 2001 dan kemudian digantikan oleh Daemon Ash pada
tahun 2002. Selain itu, era ini juga ditandai dengan bergabungnya
gitaris Synyster Gates yang sampai saat ini masih memegang peran utama
sebagai lead guitarist Avenged Sevenfold. Pada tahun 2003, ketika
Avenged Sevenfold melakukan proses rekaman album kedua mereka Waking The
Fallen, kembali terjadi perubahan formasi dimana Dameon Ash
mengundurkan diri dan digantikan oleh Johnny Christ. Johnny Christ, yang
sebelumnya merupakan roadie dan beberapa kali bermain bersama
Avenged Sevenfold ketika Ash tidak bisa hadir, sampai saat ini masih
berperan sebagai bassis dari Avenged Sevenfold.
(Formasi Tetap Avenged Sevenfold, Hingga 2009)
Album Waking The Fallen yang mendatangkan respon positif terhadap
Avenged Sevenfold menarik perhatian Warner Brothers Records yang
kemudian mengontrak mereka dan merilis seluruh album Avenged Sevenfold
pada tahun 2005 dan 2007 yang masing-masing diberi judul City of Evil
dan Avenged Sevenfold serta video album All Excess dan Live in the LBC
& Diamonds in the Rough pada tahun 2007 dan 2008.
(Avenged Sevenfold bersama Sang Manajer, Larry Jacobson. Pada saat menerima Plakat Berpredikat Gold Album City Of Evil)
Pada akhir tahun 2009, tragedi menimpa Avenged Sevenfold ketika The
Rev ditemukan meninggal di rumahnya pada tanggal 28 Desember. Avenged
Sevenfold yang pada saat itu telah selesai menulis demo dan sedang
berlibur sebelum merekam album kelima mereka di studio memutuskan untuk
membatalkan seluruh rencana rekaman. Proses rekaman akhirnya dimulai
beberapa bulan kemudian dengan bantuan Mike Portnoy (Dream Theater) yang
merupakan idola The Rev untuk memainkan bagian drum yang telah direkam
oleh The Rev dalam bentuk demo sebelum kematiannya. Album kelima yang
diberi judul Nightmare ini selesai direkam pada tanggal 17 April 2010
dan dirilis secara pada tanggal 27 Juli 2010.
(Avenged Sevenfold Sepeninggalan The Rev)
Dalam rangka tour album Nightmare, Avenged Sevenfold kembali
menghubungi Mike Portnoy yang pada saat itu telah menyelesaikan tour
bersama Dream Theater untuk membantu mereka sebagai touring drummer.
Kerjasama yang dijalin selama beberapa bulan ini berakhir pada akhir
tahun 2010 sesuai dengan perjanjian yang sebelumnya telah dibuat
bersama.
(Avenged Sevenfold Bersama Mike Portnoy dan Anaknya, Max Portnoy)
Pada Januari 2011, Avenged Sevenfold yang akan memulai tour kembali
mencari drummer untuk membantu mereka. Teknisi drum The Rev mengusulkan
seorang mantan drummer band metalcore Confide bernama Arin Ilejay. Dalam
uji coba yang dijalaninya, Arin memberikan performa yang mengejutkan
seluruh personil Avenged Sevenfold sehingga ia kemudian dipilih untuk
menggantikan Mike Portnoy sebagai touring drummer sampai saat ini
(Avenged Sevenfold Bersama Additional/Touring Member barunya Arin Ilejay)
Bersambung...
Avenged Sevenfold (juga dikenal sebagai A7X), adalah band beraliran Metalcore yang berasal dari Huntington Beach, California.
Mereka berasal dari tempat yang sama dimana kesemuanya kecuali
Synyster Gates berasal dari sekolah yang sama, yaitu Huntington Beach
High School. Mereka terbentuk di awal tahun 1999 dimana personil awalnya
hanya beranggotakan empat orang saja yaitu M.Shadows, Zacky Vengeance,
The Rev dan Matt Wendt (Bass).
Nama Avenged Sevenfold diambil dari salah satu kisah di dalam bibel.
Walaupun mengambil nama dari bibel, M.Shadows mengakui bahwa bandnya
tidak terlalu religius ataupun bertujuan untuk menyebarkan suatu
kepercayaan religi atau poltik kepada penggemarnya.
Dalam perjalanannya, Avenged Sevenfold sempat berganti aliran dari
Metalcore menjadi lebih ke arah alternative metal. Rumor yang beredar
mengatakan hal ini dikarenakan sang vokalis, M.Shadows harus menjalani
operasi akibat pita suaranya yang sobek akibat melakukan scream yang
terlalu keras pada sebuah konser. Namun dalam setiap kesempatan
wawancara, Avenged Sevenfold sering menyangkal kebenaran rumor ini.
Perubahan aliran yang mereka lakukan lebih dikarenakan mereka amat
menyenangi melakukan eksperimental dalam bermusik dan ingin melakukan
evolusi dalam gaya dan aliran bermusik mereka. Toh, pada kenyataan nya,
hal ini memang tidak benar.
Avenged Sevenfold memiliki lambang yang merekan namakan “Deathbat”.
Lambang ini dirancang oleh teman semasa SMA mereka, Micah Montague.
Lambang ini selalu muncul di setiap konser mereka dan hampir selalu ada
di setiap album mereka.
Ciri khas yang dapat anda nikmati dalam setiap musik mereka adalah
nyanyian yang melodik dan screaming, hardcore riffs dan storming
drum-beats. Dalam hal bermusik, Avenged Sevenfold banyak dipengaruhi
oleh band-band seperti Pantera, NOFX, Misfits, Guns N’ Roses, Metallica,
Dream Theater dan Iron Maiden.
Mereka cenderung memainkan nuansa agresif pada vokal, gitar, dan drum
(bass tetap statis). Dengan sentuhan yang dinamis, mau keras atau
lambat, mereka tetap menggunakan harmonisasi yang luar biasa dan
komposisi yang teratur. Sebut saja lagu-lagu yang sedikit melow, seperti
Seize The Day dan Dear God, gitarnya tetap di drop Dm seperti halnya
metal-metal kebanyakan. Instrumen individu orkestra, dengan bantuan Marc
Mann dan Steve Bartek dari Oingo Boingo (dan yang saat ini mengatur
untuk Danny Elfman). Dengan senar yang menjulang tinggi di "Afterlife,"
yang menghantui dan kinerja teater "A Little Piece Of Heaven," atau
vokal lembut seorang anak dalam "Unbound (The Wild Ride)," band kreatif
dan beragam pendekatan yang mengejutkan. Perkusi Lenny Castron begitu
dinamis untuk "Brompton Cocktail,"
Kemudian, ciri khasnya selain komposisi dan drop, Syn memasukkan
nuansa sweep picking (arpeggio) di hampir semua lagunya. Keindahan sweep
picking yang dipadukan dengan kromatik, slide, dan teknik-teknik
lainnya bisa kita dengar di lagu The Wicked End. Kemudian selain itu,
tidak lupa juga sentuhan akustik yang membawa suasana seperti di Hawaii,
bisa kita dengar di lagu Sidewinder. Tapi, satu lagi ciri khas yang
tidak pernah lepas dari mereka, menduetkan gitar Syn dan Zacky, memakai
double bass dengan tempo yang beberapa kali lipat beat-nya dari
biasanya...
Album pertama mereka, Sounding the Seventh Trumpet direkam ketika
mereka masih berumur 18 tahun. Album ini dirilis dengan label Good Life
Recordings, tetapi setelah gitaris Synyster Gates masuk Avenged
Sevenfold, album ini dirilis ulang dengan label Hopeless Records. Lagu
“To End The Rapture” juga direkam ulang, kali ini ditambahkan dengan
permainan gitar Synyster Gates. Dan akhirnya dirilis pada bulan juli
2001. Walaupun yang bermain bass dalam rekaman pembentukan album adalah
Justin Sane, namun pemain bass yang tertera dalam CD skin adalah Daemon
Ash. Hal ini dikarenakan sesaat sebelum proses mixing album tersebut,
Justin Sane dikeluarkan dari band dikarenakan telah menenggak obat batuk
dengan dosis tinggi hingga dimasukkan ke rumah sakit jiwa, Setelah
dikeluarkan dr rumah sakit jiwa, Perilakunya kian memburuk hingga ia
dikeluarkan dari A7X dan digantikan oleh Johnny Christ.
Pada tahun 2003, mereka pun merilis full-length album kedua mereka
yang bertajuk Waking The Fallen. Album ini terjual sebanyak 175.000 copy
di Amerika Serikat dan mencapai peringkat 12 di dalam Independent Album
Chart di Amerika Serikat.
Album ketiga mereka, City of Evil, rilis di tahun 2005. Album
tersebut merupakan salah satu album tersukses dari Avenged Sevenfold.
Bahkan album tersebat sempat menduduki posisi 30 dalam US Billboard
Chart dan terjual sebanyak 730.000 copy di Amerika Serikat saja. Saat
itu Amerika Serikat tengah jenuh dengan musik hip-hop dan pop yang
merajalela, lalu Avenged Sevenfold merilis album mereka City of Evil
tepatnya pada tanggal 8 Juni, 2005. Hits single Bat Country merupakan
lagu metal/rock pertama yang merajai MTV TRL. Mereka mempopulerkan
kembali solo gitar dengan duet gitaris Synyster Gates dan Zacky
Vengeance yang benar-benar memanaskan area moshpit. Album tersebut
mendapat sertifikat gold dan memenangkan predikat Best New Artist in a
Video di MTV VMA 2006 untuk lagu Bat Country.
Pada tahun 2007, mereka pun kembali menelurkan album baru yang
bertajuk Avenged Sevenfold. Dalam debutnya di Amerika Serikat, album ini
menempati posisi ke empat dalam Billboard 200. Album ini terjual
sebanyak 94.000 copy di Amerika Serikut dalam kurun waktu satu minggu
setelah perilisannya. Awal Agustus 2007, mereka menjalani tur Asia
Pasifik mereka, dan sempat mampir di Indonesia dan memainkan lagu mereka
untuk pertama kali di depan publik. Lagu yang berjudul Almost Easy
tersebut mendapat sambutan hangat dari penggemar di seluruh dunia.
Ketika itu band punk Jogjakarta Endang Soekamti didaulat menjadi band
pembuka.
Tahun 2008, mereka berpartisipasi sebagai headliners di tour Taste of
Chaos bersama dengan Bullet for My Valentine, Atreyu, Blessthefall dan
Idiot Pilot. Ketika tour, mereka merekam sebuah DVD yang mengandung 6
lagu baru mereka.
Dan di tahun 2008, mereka merilis sebuah album yang berisi rekaman
live concert mereka di Long Beach, California yang bertajuk Live in the
LBC & Diamonds in the Rough...
Akhir tahun 2009 merupakan akhir tahun yg buruk bagi Avenged
Sevenfold dan fansnya diseluruh dunia, karena tgl 28 Desember 2009
mereka kehilangan sang drummer, The Rev. Penyebab kematiannya tdk jelas,
dan pada tgl 6 Januari 2010 dia dimakamkan.
Berbulan kemudian keluarlah hasil otopsi yg menyatakan The Rev meninggal akibat overdosis.
Sebagai pengganti sementara A7X menunjuk Mike Portnoy, drummer Dream
Theatre utk menyelesaikan album ke-6 mereka yg tertunda. MP dikontrak
sbg additional selama satu tahun.
Banyak org yg bertanya, siapa sesungguhnya yg akan mengisi tempat yg
ditinggalkan The Rev utk waktu yg permanen? Memang, sekitar satu bulan
setelah meninggalnya The Rev, muncul isu bahwa pengganti The Rev adalah
Cobus Potgieter, seorang drummer solo asal Afrika Selatan. Namun, Cobus
sempat mengkonfirmasikan, bahwa dia bukanlah pengganti The Rev. Hal ini
makin membuat anak" The Fallen penasaran, dan rasa penasaran itu
akhirnya pudar setelah A7X mengumumkan drummer barunya, awal Januari
2011. Dia adalah mantan drummer band Confide, Arin Ilejay (24 tahun).
Peluncuran album ke-6 mereka, Nightmare, mendapat sambutan yg luar
biasa, khususnya di Indonesia. Usaha A7X memainkan heavy metal dengan
lirik bernada putus asa direspons positif oleh pencinta musik dunia.
Album mereka langsung mencatat penjualan 163 ribu kopi di minggu pertama
sejak dirilis pada 23 Juli lalu dan mampu meraih posisi 1 dalam US
Billboard Chart 200, dimana berhasil mengalahkan rapper Eminem dan
penyanyi bocah yg banyak digandrungi oleh perempuan masa kini
(kebanyakan anak-anak), Justin Bieber. Bahkan, saking kesalnya, Eminem
sempat membuat pernyataan yg membuat telinga para pecinta musik rock dan
heavy metal panas. Tetapi, apapun itu, Avenged Sevenfold sudah
membuktikan pada dunia bahwa mereka masih bisa tetap eksis meski
kehilangan The Rev.